Aceh Utara | JRB.ONE - Dalam upaya mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru, masyarakat Desa. Untuk itu, kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh, kelompok 175, mengambil langkah membuat program pemberdayaan, masyarakat kini mulai memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk bernilai guna, di Desa Teupin Keubeu, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 02 Febuari 2025, bertujuan untuk untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak bekas sembarangan sekaligus meningkatkan perekonomian warga melalui produksi dan pemasaran sabun ramah lingkungan.
Dalam kegiatan ini, Silvewahyuni selaku narasumber menyampaikan memberikan edukasi mengenai dampak negatif minyak jelantah yang dibuang sembarangan, dan memperkenalkan teknik pengolahan minyak bekas menjadi sabun cuci ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali oleh masyarakat.
Nofianti selaku narasumber pemasaran menambahkan mengolah minyak bekas adalah akan menjadi sabun cuci yang aman dan bernilai ekonomi dengan modal kecil tapi hasilnya lumayan, usaha ini bisa jadi peluang yang menjanjikan buat ibu-ibu yang mau nambah penghasilan dari rumah
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang tertarik untuk mengembangkan usaha berbasis lingkungan. Selain itu, program ini juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah serta dampaknya terhadap kelestarian lingkungan.
Andika Pratama selaku Ketua Kelompok KKN 175 menyampaikan minyak jelantah yang selama ini dianggap limbah ternyata bisa diolah menjadi produk bernilai guna. Kami melihat bahwa banyak masyarakat membuang minyak bekas begitu saja, tanpa menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Kami berharap inovasi ini dapat menjadi solusi ganda, yaitu mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa.ujarnya
Sementara itu Kepala Desa Nazaruddin menyampaikan, mengapresiasi inisiatif ini dan berharap program serupa dapat terus dikembangkan agar manfaatnya semakin luas. “Dengan adanya inovasi ini, masyarakat tidak hanya lebih peduli terhadap lingkungan, tetapi juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” ujarnya.
Seorang warga Ainul Muradi mengungkapkan saya dan banyak warga lainnya sering membuang minyak jelantah begitu saja karena tidak tahu cara memanfaatkannya. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi paham bahwa minyak bekas bisa diolah menjadi sabun yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari,”
Menurutnya, proses pembuatan sabun ini cukup sederhana dan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang mudah didapat. “Saya sangat senang bisa belajar keterampilan baru. Selain bisa mengurangi limbah di rumah, sabun ini juga bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga,” tambahnya.
Keberhasilan program ini menjadi langkah awal dapat menjadi inspirasi bagi desa untuk mengembangkan inovasi serupa. Dengan pemanfaatan minyak jelantah yang lebih bijak, masyarakat tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.[*]